Kamis, 19 Februari 2015

A Father Figure

Minggu ini entah kenapa setelah membaca buku "Sabtu Bersama Bapak" aku lebih memperhatikan figur figur ayah di sekitar ku. Mungkin karena di buku itu imajinasi ku dibangun tentang sosok seorang ayah yang baik itu seperti apa, sehingga aku jadi cukup aware dengan tindak tanduk para ayah di sekitar ku (bilang ajah lagi kurang kerjaan En.. hhaha)

Mari kita mulai dengan pak Octav, yang baru saja menjadi seorang ayah Agustus tahun lalu. Kalau kantor lagi selow, dengan mudah kita mendapati dia lagi ketawa ketawa video call-an sama istri dan anak perempuannya yang belum genap setahun. Kalau lagi asik video call-an dia asik sendiri sampai lupa kita kita di sekitarnya lagi cekikikan liatin dia cilukba cilukba-an sama anaknya. Gimana seketika bete kalau tiba tiba jaringan jelek dan video call-nya terputus. Lalu air mukanya berubah sumringah ketika tidak lama setelah itu dia nerima BBM dari sang istri berupa foto anaknya. Only his daughter give him that happiness..

Sosok kedua adalah pak Yosua, ayah dari bocah hiperaktif bernama Andrew yang sebentar lagi berusia 4 tahun. Pak Yosua baru tahun ini pindah ke Makassar. Usia anaknya udah masuk usia playgroup atau TK. Jadi, kalau di kantor lagi selow, dia pasti sibuk browsing cari cari sekolah yang bagus buat anaknya. Terus di telponin satu satu. Kalau ada yang oke, bikin janji sama orang playgroupnya buat visit dulu kesana bareng Andrew dan sang istri. A great father always try to give his only son the best education.

Sosok terakhir adalah pak Yunus. Senior manager yang punya 2 anak perempuan. Salah satunya tengah beranjak remaja. Selasa kemarin telpon beliau untuk mengabarkan kalau penerbangannya dari Palu-Makassar dimajukan ke pagi hari. Beliau oke, lalu beliau meminta maaf kepadaku karena gak sempat datang ke acara resepsi pernikahan kakakku. Ternyata pak Yunus tidak datang karena merayakan ulang tahun anaknya lebih cepat dengan acara makan makan keluarga. Kenapa lebih cepat? Karena ulang tahun anaknya bertepatan dengan saat beliau dinas ke Palu. Sang anak yang akan menginjak usia 14 tahun itu meminta untuk dirayakan lebih dulu yang penting ada ayahnya. Seorang ayah yang kini punya anak gadis akan selalu dia jaga dengan segenap apapun dan dengan semua waktu yang dia punya.

Aku telah menceritakan tiga sosok ayah, lalu bagaimana dengan sosok ayahku sendiri?  If you know me so well, pasti akan tahu aku tidak akan menceritakan apapun. Memang sedikit berbeda dari hubungan ayah dan anak lainnya karena sejujurnya kami kurang memiliki bonding yang kuat. Terlepas dari apapun itu, Ayah ku adalah ayah terbaik yang aku punya. I know he loves me and I love him too.

That's enough

adt, second daughter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar